MENARIK mengikuti perkembangan musikal seorang ANGGUN. Perempuan bernama lengkap Anggun Cipta Sasmi ini memang bukan penyanyi sembarangan.
Dia boleh kita sebut artis internasional [yang benar-benar internasional] asal Indonesia. “Berani meninggalkan ketenaran sebesar apapun di negara sendiri, dan menjadi nol di negera lain,” tips Anggun ketika ditanya kiatnya menembus go nternasional.
Dan Anggunlah kini yang jadi referensi ketika orang [Indonesia] bicara soal sukses di negara lain [di benua lain]. Karena anak seniman Darto Singo ini kini memang jadi milik [industri] musik dunia.
Tapi Indonesia tetaplah mengalir di darahnya. Kulitnya tetap cokelat, jawanya pun masih medok, meski kini ada bahasa Inggris dan Perancis yang dikuasainya. Cara bertuturnya pun [sampai detik ini] masih menthel, endel dan menggemaskan. Tapi lebih berisi, lebih berwawasan dan lebih cerdik menjawab pertanyaan.
Kini, Anggun juga seorang ibu. Anaknya bernama Kirana Kirana Cipta Montana Sasmi, lahir dari rahimnya dari hubungannya dengan Oliver Montana, pria Perancis yang menjadi suami keduanya.
Perubahan demi perubahan itu, ternyata ikut mempengaruhi aura bermusiknya. Mengaku punya ide dan emosi yang lebih cair dan mengalir, album internasional terbarunya ‘ELEVATION’ punya warna yang berbeda dibanding album sebelumnya. Dalam istilah Anggun, album ini lebih emosional dan lebih menunjukkan dirinya sebagai perempuan.
Yang paling kentara malih adalah musikalitas yang terpengaruh black music. Beberapa lagunya seperti Stronger feat Big Ali atau My Man feat The Legendary Pras Michel of The Fugges, memberikan kejelasan bahwa elevation dalam konsep Anggun adalah keberanian untuk memberikan colour yang lebih hard tapi tetap dengan karakter Anggun yang khas.
Albumnya memang terdengar lebih Amerika, dibanding sebelumnya yang mewakili kultur Eropa. “Saya memang selalu ingin memberikan aksen berbeda di setiap album, termasuk album ini. Anda tidak akan menemukan alur linier dalam album-album saya,” papar perempuan yang [kini] tak gingsul lagi ini.
Tapi Anggun juga lebih danceable saat menggaet Best World DJ Laurent Wolf di track No Stress. Musiknya lebih techno dan rancak. Kemudian karakter vokalnya lebih tipis, tapi makin seksi dan enak dinikmati.
Bercerita soal warna musikalitas Amerika dalam album barunya, Anggun tak menampiknya. Pun gara-gara itu, perempuan yang tetap doyan saur lodeh meski hidup negeri keju, memilih bercerita soal proteksi di Amerika kepada pendatang non Amerika. “Mereka lebih memilih produksi dan promosi artis-artis mereka sendiri dan agak protektif terhadap penyanyi non Amerika,” cetusnya panjang lebar, sambil tak pernah melepas senyumnya.
Anggun tampaknya makin menemukan colourfull hidup dan pencariannya di musik. Petualangannya dengan banyak roh musik, membuatnya kaya dan bisa mixture dengan ego bermusiknya. Dan kudu diakui, itulah yang membuat Anggun besar dan bertahan sampai saat ini.
Senin, Januari 19, 2009
About Indranggunesia
- Indranya I U
- Bwt loe yang mo view my profile....please add in indra131289.blogspot.com
Welcome
Selamat datang di Indranggunesia's Blog